Mei 2001, Pariaman
|
|
Masih saja kuteringat kata iringi kau pergi
Jadikan sore itu satu janji
Kau akan setia untukku, kembali untuk diriku
Mengingatku walau aku jauh
Akupun sempat janjikan, kukayuh semua mimpiku
Kulabuh tepat di kotamu…
Dan kaupun s’lalu janjikan kau ‘kan menungguku datang
Bersatu kembali seperti dulu
Dan bila akupun rindu pada nyamannya kecupmu
Pada hangatnya tawamu
Kudendangkan dengan gitar lagu-lagu kesayangan
Sambil kuingat indah wajahmu
Oo… oo…
Tunggulah aku di Jakarta mu
Tempat labuhan semua mimpiku
Tunggulah aku di kota itu
Tempat labuhan semua mimpiku |
|
|
|
|
|
Kita masih sama-sama belum tahu saat itu akan kemana ini semua bermuara. Dan empat tahun pun berlalu dalam kisahnya masing-masing.
1 comment
Comments feed for this article
July 5, 2007 at 7:49 pm
On the Way to a Smile « ka mo shirenai shi, chigau ka mo
[…] semoga harapan yang satu ini dapat terlaksana. Rachel, Michelle… Tunggu aku… Tunggu aku di Jakarta! Kuusahakan agar uang dari sang ayah cukup untuk sedikit bersenang-senang dan bersantai selama […]