Setelah meraih sukses pada sinetron berjudul Kalap!, penulis kembali dengan sajian terbaru berjudul Kebakaran Jenggot. Sinetron ini bertipe sinetron lepas yang akan terbagi atas beberapa episode pendek yang saling tidak berkaitan. Meskipun begitu, setiap episode hanya memiliki dua tokoh utama yaitu Pak Djenggot dan Si Mulut Usil. Kenapa Pak Djenggot? Ahh jangan tsuudzon dulu, lha wong judul sinetronnya aja Kebakaran Jenggot kenapa saya harus pusing-pusing memikirkan sebuah nama keren untuk lakon saya ini.

Pak Djenggot ini merupakan personifikasi dari manusia dengan karakter paranoid, reaktif, gegabah, latah dan karib-karibnya. Sedangkan Si Mulut Usil sebenarnya cuma figuran saja. Namanya cukup mewakili karakternya. Ada yang kurang? Atau Anda masih penasaran dengan wajah Pak Djenggot ini. Yahh itu sih terserah Anda. Kalau Anda ingin membayangkan sosok pria dengan jenggot ketakwaan, bayangkanlah ustadz Anda. Kalau Anda ingin mengkhayalkan pria dengan jenggot aksesoris nan modis, bayangkanlah Andi Malarangeng misalnya. Atau Anda lebih suka jenggot idealis? Anda bisa membayangkan Karl Marx atau Fidel Castro untuk tujuan itu. Semua terserah Anda. OK, kita mulai saja ceritanya. Eng ing eng …

Episode Satu : Insiden Pengibaran Bendera Benang Radja di Amboina

Si Mulut Usil : Pak Djenggot, tadi saya nonton tipi. Katanya di Ambon sana ada insiden tarian cakalele. Kelompok RMS mengibarkan bendera separatis 15 meter didepan Presiden.

Pak Djenggot: Apa? 15 meter? Untung yang dibawa itu bendera. Kalau bom bagaimana? Kalau AK47 bagaimana? Pokoknya, itu Kapolri dan Pangdam harus dipecat. Jatuh harga diri kepala negara kita.

Beberapa hari kemudian …

Si Mulut Usil : Wah Pak Djenggot, doa bapak terkabul. Kapolri dan Pangdam nya sudah dipecat. Tapi kasihan yaa, cuma gara-gara tari-tarian itu mereka kehilangan karir yang telah susah payah mereka rintis dari bawah.

Episode Dua : Beberapa Pulau Kecil di NTT dan Kepri dibeli Warga Negara Asing

Si Mulut Usil : Pak Djenggot, tadi saya nonton tipi. Katanya di Batam sana ada pulau yang dibeli sama warga negara Singapura, trus di NTT ada pulau yang dibeli sama warga negara Inggris.

Pak Djenggot: Apa? Orang asing menjajah kita? Mau ditaruh dimana muka kita? Dimana letak kedaulatan negara kita NKRI ini. Semestinya pemuda-pemuda sekarang sudah harus berjuang kesana melawan invasi asing.

Episode Tiga : GAM Minta Diperbolehkan Membuat Partai Lokal

Si Mulut Usil : Pak Djenggot, tadi saya nonton tipi. Katanya GAM diperbolehkan mendirikan partai lokal. Menurut saya itu sudah lebih baik ketimbang Aceh lepas dari Indonesia.

Pak Djenggot: Apa? Partai Lokal? Tolol kamu! Lebih baik bagaimana? Bekas pemberontak kok dikasih hati. Kalau jadi lebih kuat bagaimana? Kalau itu semua cuma tipu muslihat bagaimana. Lantas kalau daerah-daerah lain minta hal yang sama bagaimana? Terus kalo yang lainnya juga ikut-ikutan minta penerapan syariat Islam bagaimana? Mau kamu dihukum cambuk? Dipotong tangan. Bah, kalo aku ora sudi.

Episode Empat : Iran Punya Senjata Nuklir?

Si Mulut Usil : Pak Djenggot, tadi saya nonton tipi. Katanya di Iran ada senjata nuklir.

Pak Djenggot: Apa? Senjata nuklir? Itu negara seharusnya dihapuskan dari peta dunia sesegera mungkin sebelum mereka menyerang negri kita, amerika tercinta.

Si Mulut Usil: Tapi Pak, kemarin Irak kan juga digosipkan begitu. Namun ternyata kemudian tidak terbukti, malah tentara kita yang banyak mati disana.

Pak Djenggot: Ahh, persetan. Aku yakin kali ini aku benar.